5 Tip belajar bahasa Inggris
5 Tip Belajar Bahasa Inggris
Belajar bahasa Inggris bisa menjadi tantangan yang menarik sekaligus menakutkan bagi banyak orang. Di era globalisasi saat ini, kemampuan berbahasa Inggris bukan hanya sekadar nilai tambah, tetapi juga menjadi kebutuhan yang mendesak. Dari komunikasi sehari-hari hingga peluang karier yang lebih luas, menguasai bahasa ini membuka banyak pintu. Namun, dengan berbagai metode dan sumber belajar yang tersedia, bagaimana cara menemukan pendekatan yang paling efektif? Dalam artikel ini, kami akan membagikan beberapa tip belajar bahasa Inggris praktis dan menyenangkan untuk membantu Anda meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara signifikan. Tip belajar bahasa Inggris ini merupakan cara melihat proses belajar bahasa Inggris dari cara pandang yang berbeda. Bersiaplah untuk menjelajahi dunia baru yang penuh dengan kata-kata dan makna!
- “Acquistion Vs Learning”. “Acquistion” merujuk pada proses yang lebih alami dan tidak sadar, mirip dengan cara anak-anak memperoleh bahasa ibu mereka, di mana individu belajar melalui proses penyerapan dari paparan paparan yang didapat, utamanya dalam kontek interaksi dan sosial. Tidak ada fokus pada aturan tata bahasa yang eksplisit. Sebaliknya, “Learning” adalah proses yang lebih sadar dan terstruktur, di mana individu secara aktif mempelajari aturan dan struktur bahasa melalui pengajaran formal dan latihan. Perbedaan antara “Acquistion Vs Learning” pada pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing untuk pembelajar dewasa sangat penting untuk dipahami dalam konteks pendidikan bahasa. “Acquistion” akan melemah seiring dengan bertambahnya usia dan pada akhirnya pembelajar dewasa akan bertumpu pada “Learning”. Bagaimana implementasinya bagi pembelajar dewasa untuk bahasa asing? Pembelajar dewasa bisa memanfaatkan “Acquistion” untuk menguasai ekspresi ekspresi baku yang biasanya dipakai dalam bersosialisasi dengan orang lain. Dalam komunikasi, ekspresi ini biasanya dipakai untuk “Opening dan Closing”. Ekspresi ini didapat dari mendengarkan, menghafalkan, dan latihan sehingga tercipta otomatisasi. Sebagai contoh, untuk menjawab “ How are you?” kita bisa memakai “I’m fine, thank you” (terlepas dari kenyataan bahwa saat itu kita sedang sakit perut, jawaban di atas sudah sesuai dengan kaidah yang ada). Ada banyak variasi ekspresi ““ How are you?” dan “I’m fine, thank you”. Namun, kita memutuskan untuk memilih 1 ekspresi termudah saja agar mampu “survive” dalam komunikasi. Di sisi lain, pembelajar dewasa akan lebih banyak menggunakan “learning” secara sadar untuk mempelajari komponen bahasa untuk meningkatkan ketrampilan bahasa. Saat berkomunikasi, bisa bertahan dengan “Opening dan Closing” di atas sudahkah memadai? Bisa saja untuk konteks berbasa basi. Namun, untuk komunikasi yg lebih intens, kita tidak bisa diam diri saja. Jadi “Body” dari komunikasi perlu diperkuat dengan mempelajari “structure, vocabulary, pronunciation, spelling”. Apakah “tenses” merupakan alat yang tepat untuk mengungkapkan gagasan? Ternyata bukan. Simak di sini penjelasannya (https://liayogyakarta.com/kelas-conversation-lia/).
- Ungkapan “practices make perfect” merupakan tip belajar bahasa Inggris yang sangat relevan dalam proses belajar bahasa Inggris, terutama bagi pembelajar yang ingin menguasai keterampilan berbahasa secara efektif. Dengan berlatih secara konsisten, baik melalui berbicara, mendengarkan, membaca, maupun menulis, individu dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap kosakata, tata bahasa, dan pengucapan. Latihan yang teratur tidak hanya membantu membangun kepercayaan diri, tetapi juga memungkinkan pembelajar untuk mengenali pola dan nuansa bahasa yang mungkin terlewatkan dalam pembelajaran teori semata. Selain itu, interaksi dengan penutur asli atau sesama pembelajar dapat memperkaya pengalaman belajar dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Oleh karena itu, mengintegrasikan praktik dalam rutinitas belajar adalah kunci untuk mencapai kemahiran dalam bahasa Inggris. Masing masing individu memiliki keunikan, demikian juga “bakat” untuk menguasai sebuah bahasa. Jadi masing masing individu akan membutuhkan waktu dan cara berbeda untuk menguasai sebuah bahasa. Yang pasti, tidak ada sesuatu yang “instan”. Tidak cukup hanya “knowing about”. Kita harus bisa “knowing how to use” denga mempraktekkannya secara langsung. Konsep “immersi” sekarang banyak dipakai untuk membantu proses belajar bahasa Inggris. Dalam konsep ini, pembelajar berada dalam situasi untuk 100% HARUS menggunakan bahasa Inggris. Analoginya, bila kita ingin dapat berenang maka satu satunya cara terbaik adalah dengan menceburkan diri kita ke air.
- Bahasa Inggris yang mana? “British, American, dan Australian English” merupakan 3 varian bahasa Inggris yang sering menjadi acuan. Lalu kita memilih yang mana? Hal ini sebenarnya tergantung pada tujuan dan konteks pembelajaran bahasa Inggris. Misal Anda ingin belajar atau bekerja di negara tertentu, maka sebaiknya belajar bahasa Inggris yang sesuai dengan negara tujuan. Konteks belajar bahasa Inggris juga menentukan. Apakah Anda akan menjadi seorang guru sebagai model bahasa Inggris atau seorang pembelajar biasa? Seorang guru tentunya harus bisa menjelaskan perbedaan varian bahasa Inggris di atas. Kalau Anda seorang pembelajar, maka varian bahasa Inggris tidak seharusnya menjadi hambatan. Biasanya varian bahasa Inggris yang kita pakai adalah “ecleticism”. Artinya, kita tidak terpaku pada 1 varian, namun cenderung mencampur beberapa varian. Bisakah Anda secara konsisten menuliskan “color” bukan “colour”? Apakah Anda konsisten menggunakan kata “taxi” bukan “cab”? Sulit bagi kita untuk secara murni bertumpu pada 1 varian bahasa Inggris kecuali kita tinggal di masyarakat yang menggunakannya. Apakah Anda yakin bahwa bahasa Inggris yang kita pakai di Indonesia adalah bahasa Inggris yang sama dengan penutur asli? Poin di atas juga berkaitan dengan pronunciation. Varian pronunciation mana yang akan kita pilih? Apakah kita harus bisa menguasai pronunciation seperti penutur asli? Semoga Anda kecewa karena pada dasarnya varian yang kita pelajari tergantung tujuan dan konteks tadi. Untuk pembelajar biasa, apakah Anda malu dengan bahasa Inggris aksen Indonesia? Ada aksen Padang atau Jawa? Sejauh tidak dominan dan mengganggu komunikasi, hal itu merupakan hal lumrah dan justru mendapat toleransi dari penutur asli? Mengapa orang Australia yang mengucapkan “today” mirip dengan “to die” tidak mendapat kecaman? Ada ribuan varian pengucapan bahasa Inggris karena faktor geografis, mengapa kita merasa inferior dengan pengucapan bahasa Inggris rasa Indonesia?
- Apakah Anda mengenali 2 jenis bahasa Inggris yang Anda pelajari? Bentuk komunikasi yang paling umum adalah sebuah dialog. Sebuah dialog terdiri dari : Pembukaan, isi, dan Penutup. Misal, kita bertemu seseorang. Pastinya, komunikasi kita awali dengan sapaan. Misal, kita pakai “ How are you?. Ketika memutuskan untuk memakai ekspresi ini, apakah Anda perlu memikirkan Grammar atau Tenses? Bagaimana pula kita merespon sapaan di atas? Misal, kita respon dengan “I’m fine, thank you”. Apakah respon ini hanya boleh kita berikan saat kita dalam kondisi baik baik saja? Apakah tidak boleh dipakai ketika kita sakit tapi bingung bagaimana mengatakannya dalam bahasa Inggris? Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa kebutuhan bahasa Inggris untuk pembukaan dan penutupan sebuah komunikasi (dialog) bersifat baku. Artinya sudah tersedia ekspresi ekspresi siap pakai. Kita tinggal memilih mana yang akan kita pakai sesuai dengan tujuan dan konteks. Penggunaan respon “I’m fine, thank you” di atas bisa dibenarkan jika tujuannya adalah “English for survival” karena keterbatasan kemampuan. Karena ekspresinya bersifat baku, maka kita tidak perlu berpikir soal Grammar. Yang terpenting adalah kita menghafal dan terus berlatih sehingga siap digunakan. Semakin banyak alternatif ekspresi yang bisa kita ingat semakin baik. Belajar bahasa Inggris dengan materi “Functional English” terasa mudah karena hanya perlu menghafalkan dan melatih. Cara ini juga lebih mudah untuk membangun kepercayaan diri. Inilah metode yang ditawarkan kursus : kami jamin Anda bisa berbahasa Inggris dalam 2 minggu !!! Mari kita lanjutkan ilustrasi di atas. Anda bisa tampil baik ketika menyapa seseorang dan merespon basa basi di awal dialog. Lalu, komunikasi berlanjut ke “isi” dialog dimana akan ada pertukaran gagasan. Apa yang terjadi? Bisakah kita mempersiapkan ekspresi baku untuk mengungkapkan gagasan? Kita hafalkan dahulu apa yang mau kita katakan. Dan, ternyata lawan bicara kita membicarakan hal yang berbeda dengan yang kita persiapkan. Topical English lebih menekankan pada kesiapan kita dalam mengungkapkan gagasan dengan topik pembicaraan yang berbeda. Apakah belajar Tenses akan membantu? TIDAK. Dalam komunikasi, jika Anda mengatakan “Yesterday, I go to Jakarta”, maka lawan Anda cukup memahami apa yang Anda maksudkan. Kesalahan penggunaan Tenses bisa berakibat fatal dalam konteks tertentu. Tetapi, dalam komunikasi tersedia ruang untuk melakukan klarifikasi untuk mengurai kesalahpahaman. Bagaimana dengan contoh berikut : “Handphone using can not be used during the flight” ( Pramugari : “Penggunaan handphone tidak dapat digunakan selama penerbangan”). Kalaupun lawan bicara dapat menangkap gagasan ini, namun cara pengungkapan gagasan akan membuat komunikasi terhambat. Apakah “Penggunaan Handphone” tepat digunakan dalam kalimat ini? Mengapa harus kalimat pasif? Mengapa tidak dimulai saja dengan “Anda” sebagai Subyek? Kesimpulannya: pengungkapan gagasan menuntut pemahaman tentang komponen dan struktur kalimat, BUKAN pemahaman tentang Tenses…
- Ketrampilan dan Komponen Bahasa. Ketrampilan bahasa (language skills) adalah : Listening, Speaking, Reading, dan Writing. Komponen bahasa yang utama adalah : Grammar dan Vocabulary. Apa maksudnya? Language skill, atau keterampilan bahasa, merupakan kemampuan yang sangat penting dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam konteks profesional. Keterampilan ini mencakup empat aspek utama: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Masing-masing aspek ini saling terkait dan berkontribusi pada pemahaman serta penggunaan bahasa Inggris secara efektif. Misalnya, kemampuan mendengarkan yang baik memungkinkan individu untuk memahami percakapan dan instruksi dengan lebih baik, sementara keterampilan berbicara membantu dalam mengekspresikan ide dan pendapat dengan jelas. Selain itu, membaca yang efektif meningkatkan kosakata dan pemahaman tata bahasa, sedangkan menulis yang baik adalah kunci untuk menyampaikan informasi secara tertulis dengan tepat dan profesional. Mengembangkan keterampilan bahasa Inggris tidak hanya membuka peluang akademis dan karier, tetapi juga memperkaya interaksi sosial di era global saat ini. Keterampilan bahasa tidak bisa diperoleh secara singkat atau instan. Keterampilan ini dikuasai secara bertahap. Komponen sebuah bahasa utamanya adalah Grammar dan Vocabulary (tanpa mengesampingkan komponen lain seperti “pengucapan, pelafalan”, dsb). Grammar secara sederhana bisa diartikan sebagai “aturan aturan” bagaimana menggunakan kata, utamanya dalam Speaking dan Writing (Productive Skill). Vocabulary merupakan daftar kata kata dimana sebuah kata merupakan simbol yang mengandung arti. Dengan demikian, kita memiliki alat alat yang berguna untuk menyampaikan arti. Komponen bahasa bisa dipelajari secara intensif dalam waktu tertentu. Namun, pengetahuan tentang (Knowing about) sebaiknya diimbangi dengan pemakaian (how to use). Apabila komponen bahasa tidak digunakan maka kemungkinan akan menghilang.
Tip Belajar Bahasa Inggris : Kesimpulan
Dengan menerapkan tip belajar bahasa Inggris yang telah dibahas, Anda dapat membuat proses belajar bahasa Inggris menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Ingatlah bahwa konsistensi adalah kunci; luangkan waktu setiap hari untuk berlatih, baik melalui mendengarkan, berbicara, membaca, maupun menulis. Jangan takut untuk membuat kesalahan, karena setiap langkah yang Anda ambil adalah bagian dari perjalanan menuju penguasaan bahasa. Selalu ingat bahwa belajar bahasa adalah proses yang berkelanjutan, dan setiap usaha yang Anda lakukan akan membawa Anda lebih dekat ke tujuan Anda. Semoga artikel tip belajar bahasa Inggris ini memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan menjelajahi suka dan duka belajar bahasa Inggris! Kami tunggu komentar Anda tentang tip belajar bahasa Inggris ini.
LINK
Rincian Program Kursus/les Bahasa Inggris untuk siswa SMP https://liayogyakarta.com/kursus-bahasa-inggris-untuk-siswa-smp/
Mengapa belajar bahasa Inggris di kursus? https://lb.liayogyakarta.com/belajar-bahasa-inggris/